6 KARAKTER YANG HARUS DIMILIKI SEORANG SAHABAT


Dunia ini terlalu luas untuk dimiliki sendiri. Terlalu ramai untuk dinikmati sendiri. Itu kenapa kita perlu berbagi, tidak hanya berbagi kesenagan karena naif jika hidup hanya bercerita tentang kesenangan. Nyatanya banyak diantara kita yang tidak menikmati dunia yang indah ini, kepada siapa harusnya berbagi kalau cerita sedih seperti ini? Pada sahabat. Kalau hanya cerita dengan teman mungkin mereka hanya bisa mendengarkan, sedang sahabat bisa melakukan sesuatu yang bisa menghibur karena mereka mengerti seperti apa diri kita. 

Gue kira setiap manusia di dunia pasti memiliki paling tidak satu sahabat kan. Jaman SMP dulu gue punya sahabat yang sampai saat ini pun kita masih sahabatan, tapi sudah beda kondisi karena sekarang dia sudah menikah dan punya anak. Prioritasnya berbeda, walaupun begitu dia tetap sahabat gue. Terbaik. Sekalipun sekarang buat ketemu atau sekedar ngobrol di chat udah berkurang tapi dia bagian dari orang yang benar-benar menerima gue apadanya dan sangat mengerti gue.

Sahabat ke dua gue, ketemu jaman awal kuliah. Dia yang pertamakali nyapa pas upacara penerimaan mahasiswa baru kemudian tuker kontak dan tiba-tiba kita sudah akrap aja sampai dibilang kembar siam sama anak-anak kampus. Yang ke dua ini jujur nggak sebaik sahabat yang pertama, gimana ya nyeritainya. Gue udah lost kontak sama dia kurang lebih setahunan ini. Ada kesalahan yang ngga bisa kita selesaikan dan pada akhirnya kita menyerah. Entah, gue mungkin yang nyerah sama dia.  Kalau ditanya siapa orang yang pernah nyakitin loe sampe akhir, mungkin gue bisa bilang jawabanya dia. Seriusan, lihat pacar yang selingkuh didepan mata ngga sesakit ngrasain kelakuan dia. Itu yang gue rasain waktu gue sadar bahwa selama ini gue salah menilai dia sebagai sahabat.

Sejak itu gue ngga pernah bersahabat lagi, memilih hanya berteman dekat dengan orang. Sahabat terbaik sepanjang masa ya cuman ibu dan sahabat SMP gue. Oh iya, cek  untuk tahu cerita tentang dua sahabat gue ini dalam cerpen ini Klik sini . kalau penasaran sih, kalau engga ya engga usah. Sayang kuotanya buat buka tab baru. hahaha

Masih melanjutkan kisah arisan yang lalu, tema kali ini “sahabat”  yang datang dari Mba Agustina, embak yang satu ini gue kenal embak yang luar biasa, digrub chat WA kita biasanya pakai hastag #MbaTinaCahayaHidupKu kalau kita udah curhat terus dikasih penerangan. -yah penerangan, dikira PLN- dia semacam mamah dedeh nya kita di grub rumpi yang kita bikin sendiri. Oh iya, Embak satu ini selain aktif nulis dan ngeblog dan segala kesibukanya dia juga bisnis kulineran. yang doyan banget sama risol dan nugget boleh hubungin dia dan  CEK DISINI. Satunya lagi mba Nunug, nih yang suka baca-baca artikel parenting langsung aja cus loncat ke blognya DI SINI.

Jadi postingan kali ini, gue sharing tentang karakter sahabat yang harus loe miliki berdasarkan survey kecil-kecilan yang gue adain sebelum nulis artikel ini kepada beberapa teman dan kenalan gue. Yang pertama dia harus
1  

11. Jujur & Apa adanya

    Diurutan pertama sebenarnya bukan jujur dan apa adanya ini. Banyak yang menuliskan mereka ingin mempunyai sahabat yang baik. Hey! Baik itu bukankah sifat wajib yang harus dimiliki manusia di dunia ini. Jadi terlalu umum kalo nyebutin baik. Baik aja ngga cukup kalau dia nggak bisa jujur sama loe tentang keadaanya. Sahabat itu harus bisa berbagi, seneng susah kecewa marah. Berbagi nasi bungkus berdua dan es teh. Jadi kalo loe belum bisa berbagi nasi kucing berdua dengan sahabat loe, berati hubungan kalian belum sedekat itu. Mungkin dia masih dalam kategori temen deket. “nasi bungkus” atau “nasi kucing” disini lebih ke perumpamaan aja sih. Maksutnya kondisi dia yang seperti apa, keluarganya dan segala tetek bengeknya. Bukan maksut kepo atau mencampuri urusan keluarganya, tapi ini bener yang membedakan sahabat dengan temen dekat. Kalau temen dekat saja ngga perlu tahu sampai keluarga loe yang model gimana, tapai kalau sahabat gue rasa perlu. Karena ketika tejadi sesuatu dengan loe atau keluarga loe atau ada masalah keluarga loe bisa lari ke dia dan dia akan tahu apa yang harus dilakukan untuk membantu. Jadi jujur dan apaadanya dengan kondisi diri dan keluarganya. Berlaku sebaliknya untuk  kondisi kita juga ya.

Pengalaman gue, gue sering banget dibohongin tentang kondisi keluarganya dia. Sahabat “ke dua”.

22. Mengerti & Menerima kita apa adanya

      Dari point pertama yang dia jujur dan apadanya, bisa kita tarik ke point kedua. Karena dia jujur jadi Kita bisa mengerti kondisinya seperti apa dan harus menerima apa adanya. Karena penghormatan dari kejujuran adalah penerimaan. Enak lah kalo udah saling ngerti satu sama lain, biasanya hal seperti ini meminimalis kesalah pahaman karena udah saling tahu dan menerima. Kalau temen saja belum tentu bisa mengerti dan menerima apa adanya, kadang malah hanya sekedar karena loe populer makanya dia mau temenan sama loe.

33. Tulus & Mensupport kita

      Menerima apa adanya adalah salah satu sifat ketulusan seseorang. Orang kalau udah tulus biasanya ngga akan mikir untuk apa dan karena apa. Dia melakukan itu begitu saja sesui kehendak hati. Ngga akan ngungkit atau minta dibalikin atau gantian ketika suatu waktu dia ngebantu. Bantuan yang dilakukan adalah salah satu bentuk dukunganya kepada kita.

44.  Menegur saat kita melakukan salah  

     Jadi nggak hanya mendukung kita seterusnya, sahabat juga kadang bersebrangan dengan kita. Wajar, karena setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda. Nah peran sahabat disini sangat dibutuhkan. Ketika kita berbeda pendapat dan menurut mereka kita ada dijalan yang salah dia akan menegur kita dan memberikan masukan bagaimana semestinya yang benar. kalau sebatas temen biasanya sungkan atau malah males ngasih tahu.

55. Ada saat kita membutuhkan

      Point ini, ngga harus selalu ada juga sih. Dia juga pasti punya kesibukan sendiri dan ngga bisa selalu bareng kita, tapi setidaknya ketika kita butuh bantuan atau seseorang buat mendengarkan keluh kesah kita dia selalu mengupayakan untuk bisa ada buat kita.

66.  Rela berkorban

       Mengupayakan untuk bisa ada buat kita saat dibutuhkan sudah masuk dalam kategori pengorbanan walaupun masih dalam tahap kecil sih. Tapi setidaknya dia mau mengusahakan dan ngga acuh ketika kita bantuanya. Dari ke lima sifat diatas, yang terakhir ini adalah yang paling penting menurut gue. Kelima nya bisa dilakukan oleh temen dekat, tapi kalo dia orang udah mau berkorban berati dia emang sayang. Dan dia sudah bisa dibilang sebagai sahabat kita karenadia menyayangi kita.


Sebenarnya nggak hanya enam karakter itu saja yang bisa dijadikan pertimbangan seseorang bisa jadi sahabat atau tidak. Banyak, tapi dari survey yang gue lakukan emang kebanyakan karakter itu yang muncul dan gue setuju. Tapi jangan hanya nuntut sahabat kita yang punya ke enam karakter itu ya, kita juga harus punya karakter yang sama jadi mengimbangi.

6 point diatas paling tidak bisa sedikit ngasih gambaran gimana seharusnya kita menilai temen dekat kita untuk bisa di upgrade menjadi sahabat atau tidak. Yah di upgrade, software kali ah upgrade segala. Status tuh di upgrade, ngga bosen jomblo mulu. Lah,




Tinggalkan Komentar anda Tentang Berita ini