Ada yang pernah denger kalau usia itu hanya sekedar angka? Nggak ngaruh sama sekali dengan pemikiran, kedewasaan bahkan kematian. Jadi jangan dikira yang tua meninggal duluan terus yang merasa masih muda masih bisa foya-foya.
Jangan salah, sekarang-sekarang ini Indonesia sedang menghadapi tantangan beban ganda penyakit. Kalau dulu penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit menular, karena perubahan pola hidup masyarakat sekarang proporsi kesakitan dan kematian banyak karena penyakit tidak menular.
Apa saja jenis penyakit tidak menular yang banyak diderita masyarakat Indonesia saat ini? Obesitas, jantung, stroke, kanker paru, gangguan pencernaan dan kerusakan organ. Penyakit-penyakit itu yang sekarang jadi trend penyebab kematian masyarakat kita.
Penyebabnya apa? Utamanya adalah pola hidup tadi. Banyak manusia sekarang yang berantakan menerapkan pola hidupnya. Soal pola hidup yang berantakan, yaa aku mengakui mungkin aku juga salah satunya. Mungkin kamu juga? Ayo cek dulu apakah salah satu pola hidup ini juga berlaku di hidup kamu?
Jarang aktifitas fisik?
Iya, jaman aku masih kerja dulu kerjaan ku banyakan duduk berkutat dibelakang meja. Udah gitu sampe malem-malem pula. Weekend aku lebih suka males-malesan di kamar karena udah semingguan full kerja dan aktifitas ini itu. Dasarnya juga emang nggak suka olahraga.
Jarang mengkonsumsi buah dan sayur?
Mungkin, bisa jadi begitu. Ya makan sayur dan buah juga tapi nggak sebanyak makan yang berminyak-minyak. Aku penggemar berat gorengan dan cemilan bermicin tanpa takaran soalnya.
Suka junkfood?
Noted! mudah, praktis, cepet, enak lagi. Paket komplet kan.
Minum minuman bersoda?
Iya juga, ini termasuk minuman favorit kalau lagi makan fried chicken di gerai yang juga menjual CD penyanyi idola.
Suka tidur larut malam?
Iya juga. Entah sejak kapan kebiasaan tidur pagi ini ngebentuk pola sendiri. Pokoknya selalu ngantuk diatas jam 01.00 pagi hari. Ya kecuali kondisi-kondisi mendesak kayak pas lagi sakit. Jadi kalau manusia kebanyakan jam 21.00 apa 22.00 udah pada tidur, aku jam segitu kadang masih main diluar. Masih sore menurut ku.
Mungkin pola hidup baik yang bisa aku banggakan saat ini adalah tidak minum alkohol dan nggak merokok. Selebihnya? Kalau dari ceklist diatas, masih jauhhhh dari pola hidup sehat. Menyadari pola hidup nggak sehat kayak yang terjadi pada aku, kamu dan jutaan warga Indonesia lainnya inilah yang kemudian mendorong Kementerian Kesehatan RI menggalakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) ini.
Emang Germas Apaan sih?
GERMAS adalah singkatan dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa degan kesadaran,kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Terus, siapa saja yang dapat berpartisipasi melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ? pastinya seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dalam Germas Hidup Sehat, mulai dari Individu, keluarga dan masyarakat mempraktekkan pola hidup sehat sehari-hari. Kemudian, Akademisi (universitas), dunia usaha (Swasta), organisasi masyarakat (Karang Taruna, PKK, dsb), organisasi profesi menggerakkan institusi dan organisasi masing-masing agar anggotanya berperilaku sehat.
Nah, dalam gerakan ini paling penting juga peranan Pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana seperti : fasilitas olah raga, sayur dan buah, ikan, fasilitas kesehatan, transportasi, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), taman untuk beraktivitas warga, dukungan iklan layanan masyarakat, car free day, air bersih, uji emisi kendaraan bermotor, keamanan pangan, pengawasan terhadap iklan yang berdampak buruk terhadap kesehatan (rokok, makanan tinggi Gula, Garam, Lemak) dsb.
Terus apa saja sih aktifitas yang bisa dikategorikan sebagai GERMAS? Pada prinsipnya sih tentu saja kebalikan dari ceklist pola hidup tidak sehat kayak yang aku tulis diatas. Kemenkes RI sendiri merumuskannya dalam 7 hal, sebagai berikut :
1. Melakukan aktivitas fisik;
2.Mengonsumsi sayur dan buah;
3. Tidak merokok;
4. Tidak mengonsumsi alkohol;
5. Memeriksa kesehatan secara rutin;
6. Membersihkan lingkungan; dan
7. Menggunakan jamban.
Bagimana implementasi dari 7 poin GERMAS diatas? wah, kayaknya kalau ditulis di sini butuh space lebih banyak lagi deh. Aku sih saran aja kamu kudu intip timeline akun twitternya kemenkes RI (@KemenkesRI). Disana banyak informasi praktis soal GERMAS ini dalam bentuk infografis, jadi bisa memudahkan kita memahami bagaimana pola hidup sehat itu.
Kalau masyarakat sudah melaksanakan GERMAS ini, harapannya nanti akan bermuara pada kesehatan warga yang terjaga, masyarakat yang produktif, dan lingkungan hidup yang bersih yang pada akhirnya akan mewujudkan masyarakat sehat, termasuk berkurangnya penderita penyakit tidak menular ini. Ujung-ujungnya beban biaya unutk berobat akan semakin berkurang.
Kemenkes Gandeng Blogger Kesehatan
Mengingat peran blogger yang sering eksis di dunia sosial media, baik melalui tulisannya di blog, maupun status-statusnya di facebook, kicauan di twitter dan postingan foto Instagaram, Kemenkes RI kemudian menggandeng para blogger untuk bersinergi dalam menyebar dukungan GERMAS ini melalui dunia maya. Bertajuk Temu Blogger Kesehatan, Kemenkes mengumpulkan blogger dari Jakarta dan Semarang untuk diskusi tentang isu-isu kesehatan dan GERMAS ini.
Temu Blogger Kesehatan ini berlangsung selama dua hari dari tanggal 29 Agustus 2017 sampai dengan 30 Agustus 2017. Bertempat di Hotel Santika Premier Semarang, acara hari pertama diisi dengan materi dari pemateri yang sesui bidangnya.
Bapak Indra Rizon, SKM,M.kes selaku kepala bagian hubungan media & lembaga menjadi pemateri pertama. Beliau mewakili dari instansinya,Kemenkes dan menjelaskan garis besar GERMAS itu sepeti apa yang sudah aku rangkum diatas itu ya.
Kemudian pemateri ke dua ada Dr.dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, KGEH. Semoga nggak salah atau ketinggalan nulis gelarnya ya, panjang banget. Beliau ini ketua perhimpunan ahli penyakit dalam (PAPDI) dan juga praktisi kesehatan. Menariknya dokter Ari ini juga seorang blogger yang fokus kontenya tentang kesehatan juga, jadi bisa menginspirasi kita untuk menulis tentang kesehatan. CEK DI SINI untuk kenalan dengan dokter Ari.Dalam materinya dokter Ari menjelaskan tentang resiko penyakit tidak menular. Pada perinsipnya semua penyakit bisa dicegah, caranya ya itu penerapan pola hidup sehat. Munculnya gejala sudah masuk kategori gagal dalam pencegahan, makanya terus hidup sehat dan rutin cek kesehatan tiap enam bulan sekali. Apa aja yang perlu diperiksa?
Kemudian bapak dr.Widoyono, MPA kepala dinas kesehatan Semarang menjadi pemaeri ke tiga. Dalam kesempatannya bapak Widoyono menyampaikan kegiatan GERMAS yang sudah dilakukan pemerintah kota Semarang.
Gambar ini diambil dari materi ppt yang disampaikan saat acara |
Terakhir materi dari bapak Yulianto selaku Kepala dinas kesehatan provinsi Jawa Tengah. Dalam kesempatan yang sama beliau juga menjelaskan tentang progam Pemprov dalam mendukung GERMAS ini dan upaya apa saja yang sudah dilakukan.
Prioritas Jawa Tengah
Salah satu upaya menekan angka kematian ibu dan anak, Pemprov Jateng membuat program
Fungsinya untuk mengamati tumbuh kembang ibu dan janin selama masa kehamilan dan mengurangi angka kematian tadi. Setelah materi terakhir ini selesai, acara hari pertama temu blogger kesehatan juga selesai. Dilanjut hari ke dua besok ada kunjungan lapangan. Ceritanya bersambung ya,
Salam keluarga blogger kesehatan dulu, nih foto keluarganya..