Dulu, kalau ditanya pekerjaan impian gue di mana, gue jawab mana aja asal dilabeli BUMN. Iming-iming kemapanan yang ditawarkan kalo bisa kerja di sana, bikin gue ngoyo banget harus bisa kerja di sana.
Sejak lulus kuliah dua tahun lalu, gue udah beberapa kali mencoba peruntungan melamar pekerjaan di BUMN. Namun gue gagal ikutan recruitment bahkan dari tahap administrasi. Iya, gue bukan lulusan dari PTN favorit yang biasa dijadikan syarat menjadi karyawan BUMN.
Jadi dari sekian banyak yang gue coba lamar itu, satupun nggak ada yang nyatol. Gue sadar sih, emang sesulit itu untuk bisa jadi karyawan BUMN. Nggak salah, karena sebanding dengan apa yang bakal didapat kalau udah jadi karyawan BUMN. Makannya selain bisa jadi ASN ( Aparatur Sipil Negara ), bekerja di Perusahaan Milik Negara menjadi list paling banyak dari para pencari kerja. Karena itu saingan gue buat masuk BUMN makin banyak, dan kesempatan gue buat bisa kerja di sana makin tipis sampai nggak kebagian sama sekali.
Sekarang mau berusaha lagi udah makin berat mengingat umur yang udah nggak muda lagi. Usia gue udah melebihi usia yang biasa dijadikan standar maksimal persyaratan. Jadi cukup, nggak usah ngarep lagi bisa kerja di BUMN. Kalo ngarep dapat suami orang BUMN masih bisa dan tetap terus berusaha. Tolong bantu amin.
Sabtu lalu tanggal 13 April, waktu gue dapat kesempatan untuk datang ke acara perayaan HUT BUMN ke 21 di Marina Convention Center (MCC) Semarang rasanya bahagia banget. Bahagia karena bisa terlibat dalam gelaran besar HUT BUMN ke 21. Nggak apa-apa nggak bisa kerja di sana, tapi bisa jadi tamu undangan buat terlibat dalam syukuran HUT-nya aja udah bersyukur. Bisa merasakan atmosfir semangat dan etos kerjanya BUMN.
Selama mengikuti rangkaian acara syukuran HUT BUMN ke 21 kemaren, ada beberapa hal yang bikin gue makin terkagum-kagum sama BUMN ini.
Jadi dari sekian banyak yang gue coba lamar itu, satupun nggak ada yang nyatol. Gue sadar sih, emang sesulit itu untuk bisa jadi karyawan BUMN. Nggak salah, karena sebanding dengan apa yang bakal didapat kalau udah jadi karyawan BUMN. Makannya selain bisa jadi ASN ( Aparatur Sipil Negara ), bekerja di Perusahaan Milik Negara menjadi list paling banyak dari para pencari kerja. Karena itu saingan gue buat masuk BUMN makin banyak, dan kesempatan gue buat bisa kerja di sana makin tipis sampai nggak kebagian sama sekali.
Sekarang mau berusaha lagi udah makin berat mengingat umur yang udah nggak muda lagi. Usia gue udah melebihi usia yang biasa dijadikan standar maksimal persyaratan. Jadi cukup, nggak usah ngarep lagi bisa kerja di BUMN. Kalo ngarep dapat suami orang BUMN masih bisa dan tetap terus berusaha. Tolong bantu amin.
Sabtu lalu tanggal 13 April, waktu gue dapat kesempatan untuk datang ke acara perayaan HUT BUMN ke 21 di Marina Convention Center (MCC) Semarang rasanya bahagia banget. Bahagia karena bisa terlibat dalam gelaran besar HUT BUMN ke 21. Nggak apa-apa nggak bisa kerja di sana, tapi bisa jadi tamu undangan buat terlibat dalam syukuran HUT-nya aja udah bersyukur. Bisa merasakan atmosfir semangat dan etos kerjanya BUMN.
Selama mengikuti rangkaian acara syukuran HUT BUMN ke 21 kemaren, ada beberapa hal yang bikin gue makin terkagum-kagum sama BUMN ini.
43 Rebu Karyawan BUMN Hadir mengikuti HUT BUMN ke 21
Acaranya rame parah. Saking ramenya, jalan menuju venue udah macet total dari pagi. Hari itu padahal gue berangkal lebih pagi dari jam gue biasa berangkat kerja jam 6 pagi. Informasi yang gue dapat ada kurang lebih 43 ribu karyawan yang datang bersama keluarganya. Bayangin cuy, 43 ribu ngumpul jadi satu di satu lokasi. Jalan kaki aja sampe macet-macet, sinyal sampe down. Tapi yang luar biasa, mereka tetep exiceted dan dengan suka cita merayakannya. Salut sama semangat mereka.
Dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, semua berdiri dan bernyanyi bersama dengan khidmat. Gue selalu merinding denger lagu Indonesia Raya dikumandangkan bersama-sama seperti ini. Selesai menyanyikan lagu kebangsaan, acara dilanjut dengan senam bersama. Ada senam tiga generasi pagi itu dilakukan bersama-sama yakni senam SKJ, Poco-Poco dan Zumba. Setelah itu ada kirab budaya dilanjut dengan doa bersama yang dipimpin oleh Habib Umar Mutohar.
Sambutan Menteri BUMN
Menteri BUMN ibu Rini Soemarno datang langsung menyaksikan gelaran ulang tahun kementrian yang dipimpinnya. Beliau naik panggung setelah doa bersama yang dipimpin Habib Umar Mutoharoh selesai.
Dalam sambutannya, Ibu Rini menyampaikan prestasi BUMN serta aset keseluruhan yang dimiliki dalam 4 tahun terakhir. Jadi sejak tahun 2015 hingga 2018, aset BUMN tumbuh rata-rata 12% hingga mencapai Rp. 8.092 triliun.
Menurut Ibu Rini peningkatan aset juga mendukung kontribusi BUMN terhadap penerimaan Negara untuk mendukung pembangunan yang sekarang sedang difokuskan pemerintah. Tahun 2018, kontribusi BUMN terhadap penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp 422 triliun baik dalam bentuk dividen, pajak maupun penerimaan Negara bukan pajak.
Ungkap bu menteri lagi, angka tersebut lebih tinggi atau naik sekitar 19% dibandingkan tahun 2017 yang mencapai Rp 354 triliun. Pun kontribusi BUMN terhadap penerimaan negara terus tumbuh. Dalam empat tahun terakhir rata-rata sebesar 11,68%.
Selain menyampaikan berbagai pencapain tersebut, Pagi hari itu ibu Menteri beserta jajarannya dan 52 Direksi serta Komisaris BUMN hadir untuk menyampaikan rasa terima kasih atas kerja keras para insan BUMN dan kontribusinya terhadap kemajuan BUMN. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada seluruh pegawai di lingkungan BUMN yang telah bekerja keras untuk perusahaannya.
Kegiatan Sosial dan Edukatif dari BUMN untuk Masyarakat
Selain hadir untuk negeri seperti tagline-nya, BUMN juga hadir di tengah-tengah masyarakat. Sebagai bagian dari Good Corporate Governance (GCG), BUMN turut aktif dalam kegiatan sosial dan edukatif dengan melibatkan masyarakat maupun milenial BUMN.
Melalui program BUMN Goes to Campus yang dilakukan sekitar 27 BUMN berhasil meraih perhatian sekitar 30.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di berbagai wilayah Indonesia, seperti Karawang, Riau, Tasikmalaya, Lampung dan Padang.
Program ini juga melibatkan para petinggi BUMN yang dikemas dalam kegiatan seperti CEO Talks, Kelas Kreatif, Magang & Vokasi Bersertifikasi untuk 10 ribu mahasiswa dan perekrutan bersama BUMN untuk 11 ribu orang. Sayangnya gue nggak bisa ikutan lagi perekrutan karyawan itu.
Selain itu, digalakkan juga aktivitas sosial yang melibatkan masyarakat yakni program Pangan Murah yang dilakukan oleh 38 BUMN dengan menyalurkan 600.000 paket di 56 kota dan kegiatan Bersih-bersih Kampung Sehat di 18 kota dengan melibatkan 11.000 warga.
Tumpeng Raksasa
Salah satu yang menambah meriah acaranya adalah kehadiran tumpeng raksasa berukuran 6x6 meter dengan tinggi 4.5 meter dipajang berdekatan dengan panggung. Tumpeng raksasa replika dari candi Borobudur itu dirancang oleh Wika Karya. Saking gedenya, bu Rini bahkan sampai harus naik mobil crane buat ceremonial potong tumpengnya.
Foto diambil dari JPNN.com |
Pesta Kulineran dengan Link Aja
Nah ini juga salah satu yang bikin makin rame acara. Apalah arti Rame-rame tanpa kulineran, jadi yang bikin acara paham banget dengan bikin stand masing-masing perusahaan yang menjual berbagai macam kuliner khas Indonesia.
Yah monmaap fotonga ngeblur, gue ngambi dari bloger senior kesayangan gue https://www.hidayah-art.com |
Asiknya lagi, harga semua makanan yang dijual di sana cuman 500 perak doang bayar pakai Link aja. Link aja ini produk e-money dari gabungan perusahaan BUMN. Biar nggak ribet pakai uang cash, pakai Link aja.
Mendapat penghargaan 3 Rekor Muri Indonesia
Dengan rangkaian gelaran yang meriah dan luar biasa itu, BUMN dapat penghargaan dari Rekor MURI tiga rekor sekaligus yaitu
1. Makan nasi kuning lebih dari 5800 orang bersama
2. Rekor prestasi Nusantara yaitu "Tumpeng berbentuk Miniatur Borobudur 6mx6mx4,12m"
3. Transaksi QR code terbanyak, yakni sejumlah 50.000 transaksi selama 5 jam
penghargaan tersbut makin membuat gue jadi kagum dengan BUMN tapi sekaligus baper karena nggak berhasil jadi keluarga besar mereka.
Tahun depan semoga bisa gabung lagi dalam acara HUT mereka yang ke 22 dengan status mendampingi suami yes. Bantu amin.