9 Manfaat Laser Wajah, Jenis, hingga Risikonya untuk Kulit
Laser wajah adalah salah satu jenis perawatan kulit yang popularitasnya kian hari kian meningkat. Meski untuk melakukannya Anda perlu merogoh kocek yang cukup dalam, banyaknya manfaat laser wajah yang bisa didapat membuat banyak orang tak ragu untuk mencoba prosedur ini.
Namun ingat, kalau Anda tertarik untuk menjalaninya, pastikan bahwa operator yang akan melakukan laser adalah dokter yang terpercaya. Sebab biar bagaimanapun, laser tetaplah salah satu tindakan medis yang memiliki risiko merusak kulit apabila dilakukan dengan cara yang salah. Anda pun disarankan untuk mempelajari jenis, serta kelebihan, dan kekurangannya secara detail agar bisa mengambil keputusan yang tepat soal perawatan ini.
Manfaat laser wajah
Manfaat laser untuk wajah ada beragam, karena prosedur ini memang bisa digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit. Mulai dari mengatasi gangguan kulit yang berkaitan dengan usia, paparan matahari berlebih hingga hormon, berikut ini manfaat laser wajah yang perlu diketahui.
Membantu menghilangkan bercak kecokelatan di kulit akibat pertambahan usia atau age spot
Memudarkan bekas luka
Menghilangkan bekas jerawat
Membuat wajah terlihat lebih kencang dengan menghilangkan kerut halus dan keriput
Mengencangkan kulit
Meratakan warna kulit
Mengecilkan kelenjar minyak agar wajah tidak berminyak
Menghilangkan kutil di wajah
Mengencangkan sudut-sudut mata agar terlihat lebih muda
Jenis-jenis laser wajah
Untuk mendapatkan manfaat laser wajah secara maksimal, Anda harus memilih metode yang paling cocok dengan kondisi kulit. Secara umum, perawatan ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu ablatif dan non-ablatif.
• Laser ablatif
Laser ablatif disebut juga sebagai wounding laser. Artinya, laser ini akan menimbulkan perlukaan baru untuk memicu pembentukan kolagen.
Pada metode ini, laser akan menyingkirkan lapisan terluar kulit yang disebut epidermis dan menghangatkan lapisan di bawahnya yang disebut dermis. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi pertumbuhan serat-serat kolagen di kulit.
Nantinya saat epidermis kembali terbentuk, area kulit akan terlihat lebih halus dan kencang.
• Laser non-ablatif
Laser non-ablatif adalah prosedur yang juga akan memicu pertumbuhan kolagen di kulit, tapi tanpa perlukaan. Karena itu, prosedur ini dapat juga disebut sebagai tindakan laser non-ablatif.
Dengan menjalani laser non-ablatif, kulit dirangsang untuk membentuk kolagen, yang secara perlahan akan memperbaiki tekstur dan meratakan warna kulit. Laser jenis ini lebih ringan dibanding laser ablatif dan waktu penyembuhan yang dibutuhkan lebih singkat. Namun, prosedur ini membutuhkan waktu yang lebih lama hingga hasilnya bisa benar-benar terlihat.
Laser ablatif dan non-ablatif bisa dibagi lagi menjadi beberapa jenis yang lebih spesifik, seperti berikut ini.
1. Laser CO2
Laser ini termasuk ke dalam jenis laser ablatif, yang biasanya digunakan untuk mengatasi kutil, bekas jerawat, hingga keriput.
2. Laser erbium
Laser erbium ada yang masuk ke dalam jenis ablatif maupun non-ablatif. Laser ini bekerja dengan cara memicu terjadinya perubahan pembentukan kolagen, sehingga cocok dijalankan untuk mengatasi garis-garis halus di wajah, keriput, dan age spots.
3. Laser pulsed-dye
Laser ini termasuk sebagai laser non-ablatif yang bekerja dengan cara menghangatkan kulit dan menyerap pigmen penyebab kemerahan, hiperpigmentasi, pecahnya pembuluh kapiler, dan rosacea.
4. Laser fraksional
Laser fraksional sendiri bisa dibagi menjadi beberapa jenis laser ablatif dan non-ablatif. Biasanya, laser ini digunakan untuk mengatasi masalah kulit yang berhubungan dengan tanda-tanda penuaan.
5. Laser IPL
Laser IPL atau intense pulse light secara teknis sebenarnya berbeda dari tindakan laser lain. Namun, cara kerja dan risiko yang ditimbulkannya mirip dengan perawatan laser wajah. Biasanya, prosedur ini dilakukan untuk mengobati kerusakan kulit yang terjadi akibat paparan sinar matahari berlebih, jerawat, rosacea, dan hiperpigmentasi.
Risiko laser wajah
Laser wajah, baik jenis ablasi maupun non-ablasi memiliki risiko yang perlu Anda waspadai. Berikut ini risiko yang bisa timbul akibat prosedur laser ablasi:
• Kemerahan, bengkak, dan gatal di kulit
Area kulit yang menjalani perawatan dengan laser bisa mengalami bengkak dan gatal selama beberapa hari setelah perawatan. Sementara itu warna kemerahan yang muncul di kulit bisa bertahan hingga beberapa bulan setelah prosedur.
• Jerawat
Jerawat juga mungkin muncul setelah prosedur, terutama jika Anda menggunakan produk krim tertentu dan perban untuk menutup wajah setelah prosedur. Selain jerawat, bintik-bintik kecil berwarna putih yang disebut milia juga bisa muncul.
• Infeksi
Pada beberapa orang, laser jenis ablasi bisa memicu kambuhnya infeksi virus seperti herpes. Selain itu, prosedur ini pun berisiko membuat kulit jadi lebih rentan terkena infeksi bakteri dan jamur.
• Perubahan warna kulit
Setelah mengetahui berbagai fakta mulai dari manfaat laser wajah hingga jenis dan risikonya, Anda diharapkan bisa memahami betul soal prosedur ini sebelum menjalani. Konsultasikan juga pada dokter kulit yang merawat mengenai kelebihan dan kekurangan laser wajah sesuai dengan kondisi kulit Anda.