Masih dalam acara yang sama, Temu Blogger Kesehatan CEK DI SINI untuk cari tahu cerita sebelumnya. Hari ke dua ini beracara kunjungan lapangan tematik di Puskesmas Sidorejo Kidul dan Duver. Duver itu Dunia Vektor yang merupakan unit pelaksana teknis Balai Besar penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP).
Sampainya di Puskesmas Sidorejo Kidul kita sudah disambut oleh kepala Puskesmas dan jajaranya bahkan hadir juga Ibu Nunuk Dartini SpD MSi selaku Camat Tingkir. Dalam penyambutan itu ada beberapa sambutan dari Ibu Nunuk mewakili Kecamatan Tingkir. Beliau menyampaikan rasa bangganya karena Kecamatan Tingkir terpilih untuk dikunjungi Blogger Kesehatan pada acara Kunlaptik 2017. Beliau juga sangat mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan berharap blogger bisa memviralkan hal hal positive yang ada di Salatiga.
Kemudian sambutan dari Kepalal Puskesmas ibu dr. Desi Vebriana yang menjelaskan tentang Puskesmas Sidorejo Kidul. Di sana, klinik umum buka dari hari Senin sampai Sabtu mulai pukul 08.00 sampai jam 11.00 penerimaan antrian. Namun pelayanan bisa sampai jam 16.00 sore. Puskesmas Sidorejo Kidul juga menyediakan klinik konseling yang meliiputi konseling Gizi, TB/Kusta, sanitasi dan Sakit Jiwa. Satu lagi pelayanan di sana yang terus terang bikin aku kaget, yaitu screening HIV.
Sejujurnya aku nggak pernah berobat ke Puskemas, jadi aku kurang paham ada pelayanan apa saja disana. Tapi ibu Desi sendiri mengklaim kalau di Puskesmas Sidorejo Kidul lah satu-satunya yang memiliki layanan konsultasi sakit jiwa. Penasaran dengan konsultasi kejiwaan itu, aku bermaksut untuk mencobanya. Kayaknya emang kejiwaan ku butuh ditata segera. Tapi sayang, layanan konsultasi jiwa itu hanya ada pada hari Selasa minggu pertama dan ke tiga. Sementara kemaren saat kita di sana sudah masuk hari Selasa minggu ke empat, jadi nggak bisa.
Akhirnya aku nyoba layanan yang screening HIV aja. Nggak ada yang salah dengan pemeriksaan ini kan sekaliipun belum pernah melakukan hubungan sex dan nggak pakai narkoba juga jarum suntik. Segala kemungkinan bisa terjadi, kita hidup dengan banyak manusia yang punya potensi menularkan segala macam penyakit. Selain mulai belajar hidup sehat itu, pemeriksaan semacam ini perlu. Pun terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bisa langsung ditangani dan dapat perawatan.
Foto ini diambil dari blog bramasole.com |
Inilah proses pengambilan sample darah untuk dilakukan tes laboratorium. Alhamduliah ada yang motoin saat proses ini, jadi aku punya gambar kalo aku emang beneran screening HIV disana, haha nggak pencitraan kan ya. Alhamdulilah juga hasilnya sudah di email beberapa hari lalu dan negativ.
Setelah pemeriksaan itu aku kembali bergabung dengan rombongan blogger lainya yang berkumpul di aula puskesmas untuk penyampain pesan kesan selama berkunjung di Pusekesmas Sidorejo Kidul kepada beberapa perwakilan dari Puskesmas dan juga ibu dr. Desi sendii.
Kunjungan ke B2P2VRP
Hayoo,masih banyak yang nggak tahu apa itu B2P2VPR kan? Ini bukan macam senyawa kimia ya, ini singkatan dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit.
Nah, ada yang belum tahu juga apa itu Vektor? dia adalah organisme yang bukan merupakan penyebab penyakit tetapi dapat menularkan, memindahkan agen penyakit dari suatu hewan ke hewan lain atau bahkan manusia, misalnya nyamuk sebagai vektor beberapa penyakit, yakni demam berdarah dengue (DBD), Malaria, Chikungunya, Filariasis, dan Japanese Enchepalitis (JE).
Sedangkan reservoir adalah hewan yang terdapat kuman pathogen di dalam tubuhnya, hidup bersama dan tidak terkena penyakit, namun kuman pathogen tersebut tetap berbahaya bagi kesehatan manusia, misalnya tikus dan kelelawar.
Interaksi antara manusia dengan hewan, kebiasaan manusia dalam menjaga kebersihan individu dan lingkungan dapat menjadi penyebab penularan penyakit. Itu kenapa, perlu kesadaran untuk mengendalikan vektor dan reservoir yaitu dengan menekan, mengurangi, atau menurunkan tingkat populasi vektor biar tidak membahayakan bagi kesehatan manusia.
Di B2P2VRP ini dilakukan penelitian tentang pegembangan dan pengendalian vektor dan reservoir penyakit yang menggunakan IPTEK terapan yang mendukung di sana. Berdiri sejak tahun 1976 -awalnya- di Semarang sebagai Unit Penelitian Biologi dan Pemberantasan Vektor merupakan kerjasama Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dengan WHO.
Ada apa aja di B2P2VRP?
Lokasinya yang sangat luas, menjadikan B2P2VRP memiliki banyak fasilitas. Utamanya yang pasti memiliki laboratorium. Ada beberapa macam laboratorium juga disana, beberapa diantaranya : Lab Biologi Molekul dan Imunologi, Lab Mikrobiologi, Lab Reservoir Penyakit, Lab Pengujian Insektisida dll.
Selain Laboratorium disana juga perpustakaan dan Green House.
Ku menemukan bunga lavender ada disana juga.
fasilitas lainya mereka juga punya gedung pelatihan, gedung asrama dan Duver. Apa itu Duver? ia adalah Dunia Vektor (Duver) yang merupakan unit pelaksana teknis Balai Besar penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP). Semacam museum sih menurut ku, isinya hewan-hewan serangga.
Ini dibentuknya dari rangkaian nyamuk loh, lucu ya. Selain nyamuk ada juga keleawar dan tikus. Juga disertai penjelasan tentang cara penularan penyakit dari hewan ke manusia melalui perantara.
Setelah berkeliling di Duver itu rangkaian acara Kunlaptik tanggal 30 Agustus 2017 itu berakhir. Kita semua berkumpul di depan gedung Duver mendengarkan bapak Indra Rizon selaku Kepala Bagian Hubungan Media dan Lembaga dari Kemenkes menyampaikan teimaksih kepada para blogger karena sudah mengikuti rangkaian acara temu blogger kesehatan dengan baik sampai selesai. Sebaliknya perwakilan dari blogger Semarang dan Jakarta masing-masing menyampaikan rasa terimaksih karena sudah melibatkan blogger untuk memviralkan tentang GERMAS dan mengajak kami melakukan perjalanan menambah wawasan tentang kesehatan di Salatiga. Kesempatan yang luar biasa, semoga tahun depan kita masih ada kesempatan yang sama untuk bertemu kembali.