Dunia gue akhir-akhir ini dipenuhi dengan kebimbangan dan ketidakpastian. Gue jadi balik lagi kayak bocah ABG yang bingung-an untuk sekedar menentukan menu makan. Sesuatu yang simple, entah kenapa sama gue sekarang-sekarang ini jadi dibikin rumit. Kebanyakan yang dipikirin katanya, padahal gue juga mikir apa sih?
Masih konsisten sejak dua tahun yang lalu, mikir tentang gimana kerjaan gue. Beberapa yang udah sering baca tulisan gue pasti tahu kalau satu tahun terakhir ini gue udah nge-freelance dengan menjadi blogger dan fokus di Titik Tengah Partnership. Gue seneng sama apa yang gue kerjain sekarang, serius. Tapi gangguan kesenangan itu mulai terusik dengan cita-cita dimasa lalu gue dan orang tua.
Hey, sekarang udah eranya kerja itu freelance Sul. Apa yang loe kerjain sekarang keren. Yah, begitu orang-orang pada bilang. Tapi, sekali lagi gue mentok sama cita-cita terutama cita-cita emak gue.
Ditambah akhir-akhir ini entah kenapa cita-cita emak gue nambah satu lagi, cepet punya mantu laki-laki dan gue mulai stress dicecar tiap hari di rumah. Jadilah gue sering banget balik malam buat menghindari ketemu emak di rumah. Maafkan anak mu ini mak,
Mungkin yang gue pikirin nggak seberapa rumit, tapi kadar kerumitan orang menghadapi masalah itu berbeda. Sekarng gue lagi diposisi rumit dan nggak terlalu tenang. Berasa terusik banget sama cita-cita itu dan gue butuh sesuatu yang simple untuk membuat semua ini simple.
Good Food for Good Mood, gue pernah denger kalimat ini untuk tagline sebuah tempat makan dan it work. Buat ngatasin mood buruk, kadang makan makanan enak itu ngebantu buat naikin kadar mood. At least kalo nggak makan enak, ya tempat enak. Itu cukup buat gue, walopun kadang ya nanti abis dari tempat bagus itu pikiran kembali rumit, haha
Oke catatan kali ini dibuka dengan curhat rumit, maafkan. Padahal mau ngenalin cafe baru yang ada di Kota Lama kota tercinta, Semarang. Sebenernya materi tentang cafe ini ada sejak berbulan-bulan yang lalu waktu gue dan temen-temen blogger Semarang diajak mampir sana sama ownernya mas Bintang. Cuman ya Allah didraft ketumpuk dengan draft lainnya dan pada akhirnya mengup begitu saja. Untungnya diingetin lagi waktu buka-buka galeri HP dan nemu beberapa foto liputan gue dulu itu.
Namanya Hero Coffe Indonesia. Ada di kawasan kota lama, deket dengan gedung Monod. Caffe itu resmi dibuka sekitar bulan April, sedangkan kunjungan gue dengan teman-teman blogger waktu itu petengahan bulan Maret. Jadi untuk pengerjaan design interiornya mungkin sudah nyaris selesai, cuman untuk menu waktu itu masih belum banyak.
Hero Coffe ini punya tujuan mulia selain hanya mendirikan sebuah tempat ngopi cantik dan asik, yaitu pengen mengangkat petani kopi lokal dan meningkatkan harga jual kopinya. Karena menurut penuturan mas Bintang kala kita berbincang, harga kopi dari petani lokal ancur-ancuran banget pada saat itu. Sebagai pecinta kopi, mas Bintang dan beberapa temannya merasa prihatin dengan nasib para petani kopi lokal tersebut. Munculah ide untuk mendirikan sebuah kedai kopi yang menjual produk kopi lokal dan membeli kopi-kopi dari petani dengan harga lebih tinggi untuk membantu para petani. Jadi itu kenapa dinamai Hero. Luar biasa ya kepedulian mas Bintang dan kawan-kawan ini.
Sudut Hero Coffe
Setelah berkisah sebentar tentang Hero Coffe, yuk kita intip gimana dalamnya. Sudut luarnya dari jalan raya udah keliatan ya, tampilannya beda banget dengan gedung-gedung di sebelahnya.
Ini sudut outdoor terasnya. Asik buat nongkrong kala malam sambil ngitung kendaraan yang lewat karena deket banget sama jalannya. Saran, jangan ngopi di sudut ini pas siang hari ya. Panas. Di dalam juga masih ada area Outdoor yang lebih manusiawi cahaya mataharinya yang bisa masuk.
Ada banyak sudut yang bisa dipilih buat duduk sambil ngopi kan? Yang duduk nyaman di sofa sampai yang cuman kursi kayu aja. Tempanya juga banyak detail yang asik buat foto.
Ini sudut Outdoor yang ada di dalam.
Gimana Menu Kopi & Makanannya
Kalau tempatnya udah seasik itu, gimana dengan menu kopi dan makanannya? Jawabnnya tetep asik karena nggak mengecewakan.
Harga masih standard harga kopi di tempat lain kan? bedanya kalau di sini kita bisa sekalian bantu para petani kopi buat mengangkat hasil mereka.
Waktu awal banget buka, menu yang mereka punya cuman ini.
Ini Beef Noodle Soup. Mie sapi lah kira-kira. Enak tapi gue nggak gitu suka dengan tekstur mie nya. Rasa kuahnya berasa kaldu sapi dan gurih banget.
 |
| Gambar ini dari sini karena waktu itu nggak kesempatan foto Ini Potato Wedges. Kalau disuruh milih mau makan yang mana dari beef noodle soup tadi, gue lebih suka yang ini. Ini Kentang digoreng renyah terus disiram dengan saos dan irisan daging kecil-kecil gitu terus ditoping mozarela. Asli, ini endes banget. |