Gambar diambil di sini |
Catatan kali ini datang dari wisata kulinernya Kota Lama
Kota Lama yang kini tengah berbenah diri untuk memastikan bahwa tahun 2010 akan menjadi daftar tetap warisan dunia oleh UNESCO kian menampakan kecantikannya. Terutama pada perbaikan fisiknya. Makin banyak gedung-gedung lama yang renovasi untuk dialih fungsikan sebagai sarana pendukung tempat wisata di Kota Lama. Seperti misalnya tempat makan, dan tempat makan yang baru-baru ini buka di sana adalah Pringsewu.
Pringsewu, resto yang identik dengan tempat makan pinggir jalan Pantura ini kini mulai merubah citranya dengan masuk ke tempat-tempt wisata dan beberapa sudah masuk di mall. Di Semarang sendiri, Pringsewu hadir di tempat wisata heritage Kota Lama awal bulan Mei lalu. Gue bersama beberapa blogger Semarang yang tergabung dalam komunitas Gandjel Rel, berkesempatan untuk datang dan icip-icip menu yang ada di sana.
Ekspansi Pringsewu di Kota Lama ini juga turut mendukung dalam pelestarian sejarah yang ada di Kota Lama. Tujuan dipilihnya Kota Lama juga untuk memberikan pengalaman jelajah sejarah dari bangunan yang digunakan tempat makan yang sudah memiliki 21 outlet di seluruh Indonsia itu. Keliatan dari bangunan dan konsep restonya yang masih mempertahankan bangunan asli peninggalan Oei Tiong Ham itu. Tahukan cerita sang raja gula Oei Tiong Ham yang pernah menguasai Asia dengan jalur gulanya pada era 1980-an??
Ekspansi Pringsewu di Kota Lama ini juga turut mendukung dalam pelestarian sejarah yang ada di Kota Lama. Tujuan dipilihnya Kota Lama juga untuk memberikan pengalaman jelajah sejarah dari bangunan yang digunakan tempat makan yang sudah memiliki 21 outlet di seluruh Indonsia itu. Keliatan dari bangunan dan konsep restonya yang masih mempertahankan bangunan asli peninggalan Oei Tiong Ham itu. Tahukan cerita sang raja gula Oei Tiong Ham yang pernah menguasai Asia dengan jalur gulanya pada era 1980-an??
Browsing aja ya, banyak ceritanya kok. Kalau gue ceritain di sini out of topic jadinya.
Sudut & Fasilitas Pringsewu Kota Lama
Jadi kalau resto Pringsewu yang biasa ditemui di pinggiran jalan Pantura cuman bisa buat makan abis itu pergi, di Kota Lama ini nuansanya beda banget. Masih mengangkat konsep heritage, sudut-sudut yang ada di sana masih mempertahankan bangunan asli yang dulunya milik Om Oei Tiong Ham itu. Sekarang aset milik om Oei Tiong Ham itu diambil alih pemerintah sejak 1964 dan jadi BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia.
Tempatnya terbagi mejadi dua lantai. Ini ada di lantai pertama dan ruangan pertama yang bakal loe lihat begitu masuk dari pintu utama.
Begitu keluar dari ruangan tadi, loe akan lihat ini. Sebelah kiri yang nggak terlalu tampak, sebenernya ada dapur mereka dan sebelah kanan ada westafel juga toilet untuk penyandang difabel.
Masih jarangkan resto di Semarang yang punya toilet untuk difabel. Prigsewu Kota Lama ini memang luar biasa.
ini masih di lantai satu, ruang indoor tapi masih belum selesai maintancenya. Sebelahnya ada mushola dan toilet lagi, juga ada toko oleh-oleh.
Jadi untuk rombongan wisatawan luar, bisa sambil makan dan menikmati wisata Kota Lama sekalian nyari oleh-oleh. Sekarang kita intip sudut yang di lntai dua yuk.
Lengkap indoor dan outdoornya di lantai dua. Dari sudut ke sudut nuansa tempo doeloenya masih berasa yes. Bahkan lantai kayu di balkon itu masih asli sejak tahun 1800-an.
Bagaimaa dengan Menunya?
Dari beberapa resto Pringsewu yang pernah gue datangi, ciri khas menu mereka selalu menampilkan masakan nusantara. Bahkan beberapa outlet ada yang menampilkan makanan khas daerah sana, kayak waktu gue mampir di Pringsewu Jogja yang punya menu lodeh pinggir sawah. Itu makanan katanya khas dari sana. Di Pringsewu Kota Lama sendiri menu yag disajikan tidak jauh berbeda, masih tetap menampilkan masakan khas nusantara. Ditemani dengan pak Aryanto Wahyu dan Rosyad Khan sebagai direkur manager, kita para blogger mencoba menu khas mereka.
Ini uang saos mangga. Bumbunya berani banyak jadi rasa bumbunya bener berasa, asam-asam mangganya ada juga rasa manis gula jawanya.
Ini buncis cabe garam. Buncisnya digoreng dengan tepung terus dibumbui garam dan ditaburi cabe. Ini rasa gurih garamnya berasa sih, tapi nggak terlalu asin. Jadi masih aman buat dicemilin tanpa nasi. Apalagi kalau makannya masih anget, masih berasa krispi-krispi tepungnya.
Ini Gurame cabe garam. Selain dicabein dan taburan garam, gurame ini sudah dibakar atau diasapi gue nggak terlalu ngerti dan rasanya ada aroma panggang gitu sih. Seger karena ada kuah-kuah dikit.
Ini nasi bandhem. Ini kayaknya nggak ada di semua outlet, nasi bandhem ini nasi yang di
bikin bola-bola gitu yang didalamnya diisi ikan teri. Lauknya ada telur dan bakso kayak ini atau ayam geprek tinggal pilih.
Ini Cha sawi. Gue pas nggak nyobain ini karen udah keburu abis kemaren.
Untuk makanan ringannya kemaren dikeluarkan onde-onde ini sama tempe mendoan.
Menu Ramadhan
Bertepatan dengan bulan ramadhan, Pringsewu juga mengeluarkan paket menu ramadhan. Bisa sendiri atau bersma.
Bagi yang penasaran bisa langsung cobain dan datang aja ya.
Restoran Pringsewu Kota lama SemarangJl. Suari nomer 10-12 Kota lama
Semarang
Telp : 081392608822
Cp : Neny, Eka