Penjabat Gubernur Kalimantan Barat dan TP PKK Galakkan Aksi Antistunting

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai bagian dari langkah konkret untuk menanggulangi serta menurunkan tingkat kejadian stunting di Kalimantan Barat. 

Komitmen ini tidak hanya diutarakan, tetapi juga diwujudkan dalam kunjungan mereka ke Posyandu Pelangi, yang terletak di Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat Kota Pontianak pada hari Kamis (25/1/2024) pagi.

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Dalam pembukaan sambutannya, Penjabat Gubernur mengingatkan kembali arahan Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, untuk mempersiapkan generasi yang sehat demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. 

Hal ini, menurutnya, harus dimulai dari pemberian gizi yang memadai kepada anak-anak sejak usia dini. 

"Saya berharap generasi muda Indonesia di masa depan akan menjadi generasi yang bebas dari stunting, yang memiliki kemampuan untuk bersaing dan mengisi kebutuhan tenaga kerja di era Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan tenaga kerja yang sehat, cerdas, dan unggul, yang dapat menempati posisi manajemen tingkat atas," ungkapnya.

Harisson juga menekankan pentingnya percepatan dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, "Dua atau tiga dekade ke depan, anak-anak kita harus memiliki peran penting dalam dunia kerja. 

Oleh karena itu, stunting harus dicegah sejak dini, karena hal itu akan menghambat pertumbuhan otak anak dan mengurangi kemampuan kognitif mereka."

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam upaya ini dan menekankan pentingnya peran aktif setiap pihak dalam menurunkan angka stunting. 

Harisson mengajak para lurah dan camat di Kota Pontianak serta seluruh Kalimantan Barat untuk mengidentifikasi jumlah anak yang mengalami stunting di wilayah mereka masing-masing dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut.

"Saya meminta semua camat untuk memantau data stunting di wilayahnya masing-masing. Kita perlu tahu berapa banyak anak yang terkena stunting dan upaya apa yang telah dilakukan untuk membantu mereka," tegasnya.

Harisson juga menyoroti dampak negatif stunting terhadap kemampuan kognitif anak-anak dan mengingatkan pentingnya pencegahan sejak dini. 

“Stunting harus dicegah mulai dari remaja putri pra konsepsi, konsepsi, ibu hamil, hingga anak berumur dua tahun. Saatnya kita memberikan edukasi gizi kepada ibu-ibu untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang baik," katanya.

Pj. Gubernur juga mengungkapkan bahwa tingkat stunting di Kota Pontianak mencapai 19,7%, dan menegaskan pentingnya kerjasama dalam menekan angka tersebut. 

“Saya memberikan apresiasi tinggi kepada anggota Korpri yang menjadi Orang Tua Asuh bagi anak stunting. Selain itu, kita juga dapat memanfaatkan CSR, seperti yang telah dilakukan oleh PDAM Tirta Khatulistiwa dan BPD Kalbar. Terima kasih atas dukungan dari kedua perusahaan tersebut serta TP PKK yang aktif dalam memberikan perhatian kepada anak-anak stunting," ujarnya.

Selain memberikan edukasi gizi, Pj. Gubernur dan Pj. Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat juga menyerahkan 500 paket sembako yang berisi beras, gula, minyak goreng, dan susu kepada masyarakat yang membutuhkan. 

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. H. Harisson, M.Kes., bersama Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP.,M.Si., terus menggalakkan aksi Serbu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Pj. Gubernur menegaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meringankan beban masyarakat, sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo.

Harisson menjamin bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan terus melakukan upaya untuk membantu masyarakat, termasuk melalui distribusi sembako murah dan kegiatan lainnya.

Acara di Posyandu Pondok Pelangi juga dihadiri oleh Pj. Walikota Pontianak, Drs. Ani Sofyan, MM., Pj. Ketua TP PKK Kota Pontianak, Direktur Utama BPD Kalbar, Direktur PDAM Tirta Khatulistiwa, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat, dan sejumlah kepala OPD terkait lingkup Pemerintah Kota Pontianak.

Artikel ini telah ditayangkan di BorneoTribun dengan Judul Penjabat Gubernur Kalimantan Barat dan TP PKK Galakkan Aksi Antistunting, Link: https://www.borneotribun.com/2024/01/penjabat-gubernur-kalimantan-barat-dan.html
Tinggalkan Komentar anda Tentang Berita ini