Ngobrolin Deswita bareng Pak Ganjar Pranowo

Sketsa ini diambil dari google
Sibuk setiap hari dari Senin sampai Sabtu yang jadwal kerjanya sampai Sabtu, bisa jadi hidupnya hanya penuh dengan deadline kerjaan. Setiap hari kepikirna kerjaan, belum lagi kalo bos nya galak banget jadi kerja nggak hanya dikejar-kejar deadline tapi juga ditekan mental sama atasan. Belum lagi nanti kalo ada nggak cocok sama partner kerja, makin berasa neraka aja tempat kerja. 

Udah gitu kadang masih ada aja rerentetan masalah di luar tempat kerja. Masalah keluarga bagi yang udah berkeluarga, atau masalah asmara bagi yang udah punya pasangan. Aku bersyukur masih belum punya ke duanya jadi hidup belum seruwet kalo harus ngurus kerjaan, keluarga dan pasangan. Uhukk 
-nulis bersyukur dalam hati jerit-jerit pengen dapet segera-

Yakin mau ngisi hidup yang singkat ini dengan rerentetan sibuk macam itu? Piknik deh coba sekali-kali. Nggak usah jauh-jauh, cari yang deket dari rumah. Kalau hari-hari biasa terasa crowded banget nyari suasana yang tenangan dikit coba. Wisata desa gitu. Udah pernah coba? 


Walaupun nyebelin, tapi jujur saja aku kangen dengan situasi crowded yang ku tulis di atas. Sempet ngrasain jadi karyawan 1 tahun terakhir ini sebelum nyelesein skripsi dan wisuda maret lalu. Justru setelah wisuda itu malah nggak nemu-nemu kerjaan baru. Karena itu hari-hari kerjaanya nyari kerjaan dan kesibukan baru. Diantara aktifitas nyari kesibukan itu, nemu nemu juga sibuk yang bermanfaat dengan ngikutin acara-acara blogger dan undangan beberapa instansi pemerintah. Salah satu dari kesibukan itu ada di kisah kali ini tentang Deswita dan pak Ganjar. 

Deswita ini bukan nama orang ya, jadi nggak ada berita aku lagi bergosip dengan pak Ganjar ngomongin si Deswit itu setelah artikel ini tayang. Deswita di sini singkatan dari desa wisata. Tanggal 29 September 2017 kemaren aku dapat kesempatan untuk menghadiri pertemuan FK Deswita JaTeng yang kebetulan bulan ini bertempat di Desa Lerep Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. 

Lah, apalagi itu FK Deswita JaTeng? nah FK Deswita itu Forum Komunikasi Desa Wisata Jawa Tengah. Anggota FK Deswita ini merupakan pengurus Desa Wisata dan Kelompok Sadar Wisata atau disingkat Pokdarwis. Organisasi itu didirikan 21 Juli 2014 di Desa Wisata Samiran kabupaten Boyolali Jateng. Tujuannya untuk memperkenalkan, melestarikan dan memanfaatkan potensi daya tarik wisata yang ada di masing-maisng daerah juga menjalin informasi dan komunikasi antar Desa Wisata se Provinsi JaTeng. Pengurus Organisasi FK Deswita ini dibawah Dinas Kebudayaan dan pariwisata Provinsi Jawa Tengah yang berkantor di Jl Pemuda no 136 Semarang. 

Kegiatan pertemuan organisasi ini rutin setiap tiga bulan sekali dengan tuan rumah yang berbeda setiap eventnya. Kebetulan yang pertama kali aku ikuti kemaren ada di Desa Lerep Ungaran. Kegiatannya mengenalkan potensi wisata yang ada di desa tersebut.

Ngopi Bareng mas Ganjar

Rangkaian acara di Lerep kemaren sebenenya udah dimulai dari hari Kamis tanggal 28 September 2017, diawali dengan registrasi kemudian pembangian homestay setiap peserta yang mengikuti kegiatan. Malamnya ada acara api unggun dan ramah tamah yang sayang belum bisa ku hadiri bersama dengan temen-temen blogger lainya.

Kita datang pada hari Jumat paginya dan langsung ikut di kegiatan selanjutnya. Dalam rundwon acara kemaren ada Ngopi bareng Mas Ganjar yang emang dihadiri langsung oleh beliau. Yang bikin saya harus tepuk tangan salut adalah beliau datang dari Semarang dengan menggunakan sepeda. Ya tahu kalo pak Ganjar seneng banget bersepeda, tapi nggak nyangka kalau sepedaannya dari Semarang banget sampe ke Ungaran. Naik gunung gilaa, bapak emang ngeten *emotikon jempol

Foto ini diambil dari HP kak Zain
 Info yang aku dapat dari beberapa sumber yang sebenernya nggak jelas banget Pak Ganjar berangkat naik sepeda dari Semarang pukul 06.00 Wib dan sampai di lokasi ngopinya di watu gunung Lerep Ungaran sekitar jam 09.00 Wib. Setelah itu tamu undangan menunggu sebentar untuk pak Ganjar mandi dan siap-siap.


Lagu dan tarian daerah sambutan dari masyarakat Lerep menggema meriah ketika Pak Ganjar mulai keliatan jalan mendekati pendopo kita akan ngopi. Cukup lama tarian ini dan Pak Ganjar nampak menikmati dengan berhenti turut menyaksikan juga megabadikan melalui telpon genggamnya.

Keliatan ya ekspresi bahagianya pak Gubernur
Setelah selesai, beliau langsung memberikan apresiasi teput tangan dan acungan jempol kemudian beralih masuk ke pendopo.


Ini bukan kali pertama aku bertemu dengan pak Gubernur, beberapa kali tapi dalam acara yang formal dan walaupun pembawaan Bapak santai tetep aja suasana formalnya nggak bisa ilang. Tapi untuk acara kemaren itu bener-benenr santai. Obrolan pagi itu  lesehan sambil nyemilin kacang rebus dan teh anget -Padal nama acaranya Ngopi bareng Mas Gubernur tapi yang keluar teh anget, ya kali kopinya keluar tapi pas acara udah mau selesai-

Dimulai dengan sambutan pak Bupati, kemudian kepala DPRD Jateng yang pada acara tersebut menyempatkan hadir sebentar disela-sela rapat paripurnanya. Pak Gubernur sendiri memulai obrolannya dengan cerita tentang pemgalaman beberapa kunjungannya ke daerah-daerah yang sama memiliki potensi desa Wisata. Memberikan beberapa contoh desa yang sekarang sudah sukses menjadi desa wisata dan dibanjiri pengunjung dan memberikan dampak ekonomi positif pada masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Bener-bener cerita dari pengalaman konyol sampai pengelaman serius kunjungan seorang Gubernur, bukan cerita dalam bentuk pidato yang kaku. Beberapa dari cerita itu yang bisa aku catat adalah pesan beliau tentang hal-hal yang harus dimiliki desa wisata diantaranya menarik, unik, bersih, kuliner yang khas, souvenir yang murah dan masyarakat yang ramah. Beliau juga berpesan untuk turut menggandeng media, sosmed influencer dan juga blogger dalam berpromosi deswita saat ini.

Setelah itu pak Gubernur membuka sesi tanya jawab kepada semua yang datang. Tanya jawab itu juga berlangsung dengan santai bahkan diselingi gurauan-gurauan beliau yang boleh juga buat nnati diikutin SUCI 7 di Kompas TV. Soal tanya jawab itu nggak aku rangkum di sini ya. Intinya sesi tanya jawwab itu bener-bener diskusi mencari solusi yang bisa diatasi pada saat itu juga dengan langsung menyampaikan keluhan masyarakat pada dinas terkait. Insyaallah efektif sih diskusi langusng dengan masyarakat sepert itu untuk mencari tahu permaslaahan sampai pada akar-akarnya. Kan ya kalo cuman dengerin laporan dari staff nya aja bisa jadi nggak real sesui kondisi lapangan.

Ya emeng pemimpin jaman now udah waktunya turun ke lapangan sendiri sih. Dan hal kayak gitu udah dijalankan Gubernur JaTeng setiap kunjungan ke daerah-daerah. Pak Ganjar emang ngeten *emot jempol
Ngopi pagi itu akhirnya ditutup dengan pemberian souvenir berupa alat tradisional dari perwakilan desa Lerep oleh Pak Gubernur.


Karena hari itu hari Jum'at dan sudah hampir pukul 12.00 siang jadi harus segera disudahi untuk segera sholat Jum'at.Dan ternyata siang itu pak Gubernur langsung menuju Jogja untuk menyaksikan konser Dream Teather. Heemmm

betewe, selama acara sempet salpok sama fotografernya pak Gubernur dehh, hihi

well, untuk acara Ngopi bareng mas Ganjar nya kelar siang itu. Tapi untuk acara deswitanya masih terus berlanjut sampai besok paginya. Posting terpisah aja ya, panjangan dan pasti bosen bacanya kalo dijadiin satu.







Tinggalkan Komentar anda Tentang Berita ini